Kamis, 28 Februari 2013

Apa yang Menyebabkan Panas di Rumah?


Penggunaan air conditioner sering kali bukan menjadi solusi mendinginkan ruangan. Kenali penyebab panasnya ruangan di rumah Anda.
Kenyamanan saat beraktivitas di ruang tak hanya tergantung pada suhu ruangan. Kenyamanan juga terkait pada elemen-elemen struktur yang "bekerja" menahan terpaan sinar dan menyaringnya sehingga panas tak masuk ke dalam ruangan.
Menjaga suhu yang nyaman bisa dengan mengurangi perpindahan panas di luar ruangan ke dalam bangunan. Begitu pula sebaliknya. Sebisa mungkin, kita harus bisa menahan perpindahan suhu dingin dari dalam ke luar bangunan. Perpindahan ini bisa terjadi dalam 3 proses, yaitu konveksi (convection), konduksi (conduction), dan radiasi (radiation).
Menurut Adi Bhakti, Project Sales Manager dari PT. MDU Anugerah, konduksi bisa terjadi karena ada perpindahan panas yang melalui benda berpenghantar. Contoh paling mudah adalah gelas teh yang bisa jadi panas karena menampung air panas.
Konveksi adalah perpindahan panas akibat adanya gerakan udara, yaitu udara panas naik ke atas dan udara dingin akan turun ke bawah. Angin pun bisa membawa udara panas ke dalam rumah. Sedangkan radiasi terjadi akibat adanya panas meresap dalam bahan atau material yang memiliki kemampuan meningkatkan suhu benda tersebut.
Contoh paling mudah adalah mobil yang terparkir di bawah terik matahari. Radiasi panas matahari akan menyebabkan isi mobil juga ikut panas meskipun mobil tertutup rapat.
Radiasi panas yang terakumulasi di dalam mobil adalah penyebabnya. Padahal, bisa jadi suhu di luar mobil tidak sepanas itu.
Tentu saja, hal itu juga bisa terjadi pada bangunan Anda. Untuk mencegahnya, Anda bisa menggunakan pelapis yang berfungsi sebagai insulasi panas yang berasal dari ketiga proses di atas.
Penggunaannya pun tak hanya untuk atap, melainkan juga dinding. Karena dinding yang biasanya menghadap ke barat pun bisa menjadi media konduksi dari radiasi panas.
***
sumber: http://properti.kompas.com

Sabtu, 23 Februari 2013

Agar Kamar Mandi Tidak Rentan Kotor


Setiap rumah memerlukan setidaknya satu kamar mandi. Jika jumlah kamar mandi yang sedikit berbanding terbalik dengan penggunanya, tentu jumlah penggunaan dan traffickamar mandi akan semakin tinggi.
Tentu saja, kamar mandi menjadi rentan kotor dan tidak terawat. Padahal, kotoran yang menumpuk terlalu lama akan sulit dibersihkan.
Biasanya, ketika sudah sulit dibersihkan, pengguna kamar mandi cenderung membersihkan kamar mandi dengan cara instan, yaitu menggunakan cairan pembersih berbahan kimia berbahaya. Padahal, Anda bisa menghindari hal-hal tidak diinginkan akibat dari pemakaian zat kimia tersebut di kamar mandi. Simak tipsnya berikut ini: 
Lima menit
Pertama, bersihkan kamar mandi setiap hari. Gunakan waktu lima menit Anda setiap hari untuk membersihkan kamar mandi. Dengan cara "mencicil", Anda akan mendapatkan kamar mandi yang selalu bersih tanpa perlu menghabiskan banyak waktu.
Abrasif
Berhentilah menggunakan bubuk penggosok untuk bak mandi dan bath tub Anda. Bubuk tersebut terlalu abrasif untuk Anda gunakan setiap hari. Setelah mandi, gunakan semenit waktu Anda untuk mengelap bath tub dan keran dengan lap untuk membantu menghilangkan sisa-sisa sabun dan mencegah adanya penumpukan mineral.
Tirai shower
Bukalah tirai shower Anda seusai mandi. Dengan cara ini, tidak ada air yang mengendap di antara lipatan. Bila perlu, hilangkan air pada tirai shower dengan spons karet setiap selesai Anda gunakan.
Minyak esensial
Gunakan cara tidak beracun yang efektif untuk membersihkan tempat mandi Anda. Gunakan satu sendok teh sabun cair dan beberapa tetes minyak esensial anti bakteri (seperti eucalyptus, rosemary, atau peppermint) ke dalam satu cangkir baking soda. Tambahkan cukup air hingga mampu membuat pasta. Seka bath tub Anda dengan pasta ini dan spons atau sikat.
Cuka dan air
Bebaskan showerhead Anda dari timbunan mineral dengan cara sederhana ini. Isi sebuah kantung plastik dengan larutan cuka putih dan air. Rendam showerhead dalam kantung plastik berisi larutan cuka tersebut. Biarkan showerhead tersebut terendam semalam dengan menggantung plastik tepat pada showerhead. Setelah itu, keesokan harinya, gosok muka showerhead dengan sikat gigi tidak terpakai.
Berhati-hatilah dengan marmer!
Marmer memang tampak cantik dan glamor. Namun, karena sifatnya yang lembut dan berpori, marmer dapat dengan mudah teroda, terbaret, dan pecah. Karena itu, Anda perlu membersihkannya secara teratur dan selembut mungkin. Gunakan spons lembut dan sabun yang juga lembut.
Dual-flush
Gunakanlah kloset dengan fitur dual-flush. Dengan memilih kloset semacam ini, Anda dapat mengurangi jumlah penggunaan air. Umumnya, kloset dengan model konvensional mampu menghabiskan 13,2 liter hingga 26,4 literair per-flush. Dengan fitur efisien, Anda dapat menghabiskan hanya 3 hingga 3,4 liter air (mode buang air kecil) atau 4,7 liter hingga 6 liter.
Jamur
Pasanglah kipas exhaust untuk mengurangi adanya jamur. Kipas ini memastikan adanya perputaran udara di dalam kamar mandi. Dengan adanya perputaran udara, kelembaban kamar mandi dapat berkurang.
Pengharum ruangan
Terakhir, gunakan pengharum udara alami untuk kamar mandi. Anda dapat mengkombinasikan 30 hingga 40 tetes minyak esensial dari tiga minyak berbeda (gunakan kombinasi lemon-lavender) dengan satu cangkir air dalam botol sprei. Kocok dengan benar hingga minyak bercampur sempurna. Semprotkan wewangian alami tersebut di kamar mandi Anda.
***
Sumber: http://www.marthastewart.com

Selasa, 19 Februari 2013

Cermat Saat Renovasi di Musim Hujan


Musim panas adalah saat paling tepat membangun atau merenovasi rumah. Udara dan terik matahari mampu mempercepat proses pengeringan material yang digunakan. Material juga tidak lekas rusak karena terus-menerus diguyur hujan.
Namun, karena satu dan lain hal, pengerjaan renovasi atau penambahan sebuah ruangan harus tetap berjalan walaupun saat musim hujan. Dengan tetap mempertimbangkan beberapa hal, penerjaan renovasi rumah dapat berjalan baik dan sesuai rencana.
Setelah mengamankan material yang rentan terhadap air dan kelembaban, seperti semen, kayu, serta pasir, hal yang juga penting dipertimbangkan adalah proses pengerjaan.
Cuaca yang tidak menentu memang memicu kita untuk segera merampungkan proses pembangunan. Kualitas pekerjaan seolah tidak diprioritaskan mengingat semua demi mengejar tenggat waktu. Pekerjaan tergesa-gesa seperti inilah yang tentu akan berdampak pada buruknya hasil akhir.
Kurang kuatnya fondasi dan dinding yang mudah retak merupakan dua contoh akibat pengerjaan terburu-buru. Oleh sebab itu, ketika memutuskan untuk membangun atau merenovasi rumah di kala cuaca tidak bersahabat, alangkah baiknya Anda segera menyiapkan terpal atau sejenisnya sebagai atap sementara. Atap darurat tersebut berguna untuk mencegah masuknya air ke lubang fondasi.
Hal serupa juga berlaku pada proses pengerjaan dinding. Dinding akan berdiri kokoh jika adukan semen, pasir dan air bercampur dengan komposisi tepat. Guyuran hujan yang menerpa "lem" pada batu bata tentu akan mempengaruhi daya rekat sehingga mengakibatkan dinding menjadi goyah dan tidak rata.
Oleh karena itulah, ada baiknya Anda segera melindungi dinding baru tersebut dengan bahan terpal atau plastik yang kuat dan besar agar tidak terkena hujan. Melindungi dinding dari siraman hujan akan membuat dinding mudah kering dan selanjutnya dapat segera dilakukan tahap finishing, yakni pemlesteran, pengacian, serta pengecatan.
Selamat merenovasi!
***
Sumber :
Kompas Klasika

Minggu, 10 Februari 2013

Merancang Ulang Taman yang Rusak


Selain membawa kerusakan pada rumah-rumah, banjir juga mampu merusak pekarangan rumah Anda. Saat air surut, tiba waktunya bagi Anda menata kembali rumah dan juga taman Anda.
Rancang kembali taman Anda yang rusak dihantam banjir, dan jangan lupa siapkan juga strategi jitu untuk merawatnya. Berikut ini beberapa tips untuk menyuburkan tanaman dan menghindarinya dari hama:
Lebih cerah
Buat taman Anda tampak lebih cerah dengan menanam bunga-bunga beraneka warna. Bagi Anda penggemar bunga mawar, gunakan abu batang kayu untuk menyuburkannya.
Abu dan air AC
Tabur abu pada akar bunga mawar seminggu sekali dan lihat hasilnya! Bila ingin bunga yang lebih lebat, gunakan air kondensasi AC setiap hari, serta memotong bunga kering.
Tumbukan kulit pisang yang telah Anda simpan beberapa hari juga bisa menyuburkan tanaman bunga Anda. Taburkan tumbukan kulit pisang tiap pagi dan sore.
Vetsin
Selain kedua solusi ini, Anda juga bisa menggunakan vetsin. Taburkan vetsin ke media tanam dan siram dengan air bersih sedikit-sedikit hingga meresap pada media tanam. Ulangi setiap lima hingga tujuh hari.
Serbuk agar-agar
Untuk menjaga kesuburan tanaman, sebaiknya Anda menyiram tanaman Anda setiap hari dan sesekali memberinya pupuk. Namun, ada pengganti pupuk yang bisa Anda gunakan. Pengganti pupuk ini relatif murah, yaitu serbuk agar-agar.
Anda hanya memerlukan air panas, air dingin, dan serbuk agar-agar. Caranya juga mudah. Ambil satu sampai dua sendok makan serbuk agar-agar. Larutkan dalam segelas air panas.
Setelah larut, tambahkan sedikit demi sedikit air dingin sebanyak tiga gelas. Aduk rata. Setelah larutan siap, segera siramkan pada tanaman di rumah Anda. Berikan seminggu sekali.
Berantas hama 
Selain merawat, Anda juga harus membantu tanaman Anda "melawan" hama. Untuk membasmi ulat pohon, campurkan kapur sirih dan oli dengan perbandingan 1:1. Ambil sesendok-sesendok dan bungkus dengan daun pisang. Ikatkan bungkus-bungkus daun pisang pada batang pohon Anda.
Gunakan juga campuran cabai merah keriting yang dihaluskan dengan blender dan 600 ml air. Jemur campuran ini di bawah terik matahari. Saring, dan masukkan larutan cabai ke botol spray. Kini, Anda punya pestisida buatan Anda sendiri.
***
Sumber: 200 Ide Kreatif Seputar Rumah

Sabtu, 02 Februari 2013

Memikat Fasad Lewat Batu Alam


Pesona batu alam tak ada habisnya, ia mampu memberi kesan alami sekaligus mempercantik tampilan rumah. Tak heran, jika banyak orang mengaplikasi material ini. Salah satunya di fasad rumah.
Salah satu cara untuk mendapatkan fasad yang cantik dan menarik, yaitu dengan memainkanfinishing-nya. Dari sekian banyakfinishing yang ada, batu alam adalah material yang dianggap memiliki kemampuan untuk mengubah tampilan fasad rumah menjadi lebih alami. Kehadirannya juga dianggap dapat menetralisir kesan kaku bangunan. Beragam orang memiliki pendapat berbeda mengapa menggunakanfinishing batu alam. Ada yang suka karena warna, motif, atau teksturnya. Tetapi, bagaimana caranya biar tampilan batu alam dapat memikat fasad rumah Anda?
Pilihannya Apa Saja?
Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah jangan sembarangan pilih batu alam. Anda harus mengenal karakteristiknya agar sesuai dengan konsepnya. Setidaknya ada 5 jenis material batu alam yang sering dipergunakan untuk dijadikan fasad, yaitu batu candi, paras, lempeng kali, andesit, dan marmer. Ini dia karakteristiknya.
Batu candi mudah menyerap air karena berpori besar, berwarna gelap, dan memiliki tekstur kasar. Batu paras mudah menyerap air karena berpori besar, berwarna terang (kuning, hijau, cokelat, dan putih), dan bertekstur halus. Batu lempeng kali memiliki pori kecil, berwarna gelap, dan keras. Batu Andesit memiliki pori kecil, berwarna gelap, dan keras. Batu marmer memiliki pori kecil, warna terang (abu-abu, krem, broken white), keras, dan paling mahal.
Catatannya, semakin besar pori semakin rentan batu berlumut. Anda wajib meng-coating batu untuk meminimalisir masalah yang timbul. Selain itu, semakin muda warnanya akan semakin mudah terlihat jika kotor.
Dimana Meletakkannya?
Sah-sah saja Anda meletakkan batu alam di manapun. Tetapi perlu diingat, jangan sampai kahadiran batu alam merusak tampilan wajah rumah. “Kalo saya, sih, menyarankan batu alam jadi aksen ataupoint of interest. Bukan jadi elemen utama yang mendominasi semua fasad,” terang Bambang Soesatyo, ST, Arsitek. “Perbandingan antara dinding batu alam dengan dengan dinding bidang fasad lainnya tidak melebihi 40%,” tambahnya.
Sedangkan untuk perletakannya, Bambang lebih menekankan sifatnya mengelompok dalam satu bidang dan tidak menyebar. “Kalo sudah di area tengah, ya area tengah saja. Misal, di sepanjang dinding dari mulai teras, balkon, hingga plafon atap di atas balkon, menggunakan batu. Sisanya, cukup menggunakan dinding finishing cat saja,” ungkapnya.
Memasangnya? Mudah, kok!
Memasang batu alam tak jauh berbeda dengan memasang keramik. Sebelum dipasang, rendamlah batu alam di dalam air. Lalu, tempelkan plesteran semen ke dinding dan tempelkan batu alam ke plesteran tersebut. Plesteran yang digunakan harus menggunakan semen khusus atau semen instan agar batu alam lebih kuat menempel. Semakin jelek kualitas plesteran dipastikan batu alam akan mudah lepas dari dinding.
Jangan lupa untuk mengetuk-ngetuk batu dengan palu atau pegangan sekop agar menempel sempurna. Lakukan hingga semua bidang terpasang. Setelah pemasangan, sikat permukaan hingga bersih dari cipratan plesteran dan keringkan. Lalu, lapisi dengan cairan coating. Untuk tambah memperkuat keindahan batu alam, lindungi permukaannya dengan anti jamur dan lumut. Dengan pemasangan yang tepat, fasad dari batu alam makin tampil memikat, kan?
***

sumber: tabloidrumah.com