Sinar matahari yang berlimpah bisa jadi sahabat, namun sekaligus juga bencana bagi dapur Anda. Untuk itu, perhatikan penempatan jendela dan arah hadap bangunan jika ingin dapur Anda nyaman.
Dapur membutuhkan sirkulasi udara yang baik. Aktivitas memasak akan berlangsung lebih nyaman dalam ruangan dengan udara mengalir lancar.
Cahaya matahari yang cukup, juga tak kalah penting. Selain lebih menghemat listrik, ruang juga terhindar dari lembap.
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki sinar matahari berlimpah. Matahari terdiri dari elemen terang dan panas. Terang matahari dibutuhkan untuk menghemat penggunaan energi, namun panas yang berlebihan membuat rumah menjadi tidak nyaman. Sisi utara dan selatan menerima sedikit panas dibanding sisi barat dan timur. Karena itu, jendela atau bukaan dari sisi barat dan timur harus dihindari.
Idealnya, sisi bangunan yang sempit harus diarahkan pada posisi matahari rendah (utara dan selatan). Agar dapur Anda lebih nyaman, perhatikan beberapa hal berikut:
1. Manfaatkan jendela yang besar untuk mengakses udara dan cahaya secara maksimal pada sisi utara dan selatan.
2. Masih mungkin bagi Anda untuk membuat jendela pada sisi timur, karena cahaya yang masuk dari arah timur adalah cahaya pagi yang tidak terlalu panas.
3. Sebaliknya, hindari bukaan pada sisi barat. Jika dapur sudah telanjur menghadap ke arah barat, buat penghalang berbentuk kisi-kisi horizontal, atau kerai bambu, di bagian depan sisi yang menghadap barat.
4. Jika tidak memungkinkan adanya bukaan atau jendela, buatlah lubang cahaya. Besar lubang cahaya sebaiknya 1/10 dari luas lantai ruangan. Misalkan luas dapur Anda 10m² berarti lubang cahaya yang harus dimiliki adalah 1m². Sedangkan untuk membuang asap masakan, pergunakan cookerhood.
5. Tempatkan area basah pada sisi barat agar penumpukan panas pada ruang di sisi itu dapat dinetralisir oleh air.
***